Masih ingat gak dengan The BTS Meal yang viral dicari-cari oleh fans Kpop pada tahun lalu?
Yup, McDonald’s melakukan kerjasama dengan boyband asal Korea yaitu BTS. Dalam kerjasama ini, McDonald berhasil meraup untung hingga 85 Tiriliun rupiah, dengan kenaikan keuntungan hingga 57% dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2020.
Fantastis banget yaa. So.. kamu tahu gak apa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh McDonald’s dan BTS tersebut? Is it a partnership or collaboration?
Untuk kamu yang menjawab partnership, jawabanmu salah lho. Jawaban yang benar adalah kolaborasi!. Yuk baca artikel ini untuk tahu:
a. Perbedaan kolaborasi dan partnership
b. Manfaat kolaborasi dan partnership untuk bisnis
c. Cara sukses melakukan kolaborasi & partnership
Ini adalah materi belajar dari Carline Darjanto (CEO & Creative Director at COTTONINK) yang dibawakan dalam kelas Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris. Baca sampai beres yaa..
PERBEDAAN KOLABORASI DAN PARTNERSHIP
a. Pengertian Kerjasama Kolabarasi
Kolaborasi adalah suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih atau antar beberapa organisasi dengan tujuan jangka pendek. Kerjsama yang dilakukan umumnya berbasis projek dan salah satu pihak biasanya pemimpin projek tersebut. Perlu diketahui bahwa kerjasama kolaborasi umumnya memiliki goals untuk menjual koleksi hasil kolaborasi.
Contoh: kolaborasi antara brand fashion COTTONINK dan KAMI IDEA untuk menjual produk koleksi hasil kolaborasi mereka. Kolaborasi ini dilakukan selama 3-4 Bulan
b. Pengertian Kerjasama Partnership
Partnership adalah suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau antar organisasi dengan tujuan jangka menengah dan panjang. Kerjasama partnership dapat berbentuk badan hukum (perusahaan).
Dalam kerjasama partnership, masing-masing individu/organisasi harus memiliki keterampilan berbeda, dengan begitu akan tercipta value baru yang lebih menjual.
Yuk kita beranjak lebih detail mengenai Kerjasama Kolaborasi
MENGAPA BISNIS HARUS BERKOLABORASI
Terdapat 4 keuntungan yang kamu dapatkan dari melakukan kolaborasi, antara lain:
Menghasilkan inovasi produk
Mendorong batas-batas yang dimiliki kedua brand tersebut sehingga menjadi lebih baik
Membantu memperkenalkan brand ke market baru
Bisa melakukan cross selling
PARTNER SEPERTI APA YANG COCOK UNTUK KOLABORASI?
1. Collaboration partner that creates excitement/surprise
Ini adalah jenis partner kolaborasi yang bisa membuat kehebohan bagi market. Keuntungan yang kamu dapat ialah, partner ini akan meningkatkan potensi produk menjadi viral dan bisa jadi produk hasil kolabmu sudah menjadi buah bibir bahkan sebelum launching.
The more market aware about your product, the more chances many will purchase it!
2. Collaboration partner that make 1+1 = 10
Tentu tujuanmu berkolaborasi adalah untuk menjual produk lebih banyak. Namun, bisnis tidak melulu soal penjualan kan?
So, temukanlah partner kolaborasi yang bisa memberikan lebih dari hanya sekedar kenaikan sales. Misal, pilihlah partner kolaborasi yang bisa menguatkan brandingmu atau mungkin bisa membantumu untuk re-branding.
Sekarang mari kita beralih ke pembahasan mengenai Kerjasama Partnership
PERLUKAH KITA MEMILIKI PARTNER BISNIS?
Memilih partner bisnis adalah hal yang sangat krusial. It’s like choosing a partner for marriage! Mengapa? Karena partner bisnislah yang akan menjadi teman diskusimu untuk membesarkan bisnis bersama-sama.
Namun dibalik itu, mempunyai partner bisnis tentu sangatlah menguntungkanmu! Dengan adanya partner bisnis, kamu memiliki teman bertukar pikiran, membantu memberikan perspektif berbeda, saling memotivasi, dan akan membantu menggantikan posisimu saat kamu sedang tidak bisa menjalankan bisnis.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PARTNERSHIP
Saat membentuk partnership bisnis, kamu tidak perlu mencari partner yang paling kaya atau yang paling pintar. Tetapi yang harus kamu lakukan ialah mencari partner yang paling tepat. Partner yang tepat adalah partner yang:
1. Memiliki visi dan misi yang sama
Bicarakan mengenai sejauh mana kamu akan memperbesar bisnis tersebut, apakah produk yang kalian buat akan bertahan dengan idealisme brand? Atau mengikuti tren pasar? Ini adalah hal-hal yang harus kalian bicarakan.
2. Berkomunikasi dengan lancar
Pilihlah partner yang bisa kamu ajak diskusi tanpa rasa sungkan. Mengapa? Karena kunci kerjasama yang baik dimulai dari komunikasi yang lancar. Jangan sampai kamu merasa gak enakan ketika ingin mengutarakan ide-idemu kepada partner, karena itu akan menghambat progress bisnismu.
3. Melengkapi satu-sama lain
Pastikan partnermu merupakan orang yang memiliki keahlian berbeda denganmu. Dengan begitu dia bisa mengisi kekosongan skill yang tidak kamu miliki. Bila kamu ahli di bidang marketing, maka carilah partner yang ahli di bidang operation, production, atau bidang-bidang lainnya selain marketing.
Notes For Stellars!
Itulah perbedaan antara kolaborasi dan partnership. Bila kamu membutuhkan kerjasama untuk produktivitas bisnis jangka pendek dalam waktu cepat, maka pilihlah kolaborasi.
Namun, bila kamu membutuhkan kerjasama untuk jangka panjang dan membutuhkan teman berbisnis, maka pilihlah partnership.
Ketika memiliki partner bisnis, kamu bukan hanya membagi beban pekerjaan, namun juga membagi beban mental yang kamu rasakan. Partner bisnis bisa menjadi temanmu untuk berkeluh kesah menghadapi batu sandungan yang akan kalian hadapi selama berbisnis. So, choose your business soulmate wisely Stellars!
Ingin belajar materi lainnya? Ikuti Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris
Kamu bisa belajar SEMUA HAL TENTANG BISNIS. Mulai dari mengembangkan produk, marketing, keuangan, hingga leadership.
EKSKLUSIF HARGA SPESIAL
RP. 85.000/kelas
Dapatkan harga spesial ini di
KLIK TOMBOL DI BAWAH
Siapa Pengajar Materi ini?
Carline Darjanto adalah salah satu pendiri Cottonink, brand fashion asal Indonesia. Di awal berbisnis, Carline dan partner memulai Cottonink hanya bermodalkan 1 Juta rupiah saja! Mereka berdua bergerak memutar bisnis dengan modal tersebut tanpa investor sama sekali.
Hingga kini Cottonink pun sukses menjadi brand fashion ternama yang mengantarkan nama Carline Darjanto masuk ke dalam list Forbes 30 under 30. Salah satu kesuksesan ini diraih dari stategi Carline dan partner yang rutin melakukan kolaborasi menarik dengan brand lain dan para KOL terkenal. (GG)
Hozzászólások