top of page
  • Writer's picturestellarw

Membuat Konten Social Media yang High-Selling dengan Teknik In-Bound Marketing

Updated: Feb 15, 2022

Pernahkah kamu menonton iklan department store di bawah ini? Pasti kamu pernah melihatnya saat bulan ramadhan. Iklan ini punya plot twist yang keren dan mengaduk emosi bukan?


Yup, perusaahan department store ini menggunakan konsep story telling sebagai dasar dalam membuat konten iklan mereka. Video di atas adalah contoh konten yang dibuat dengan strategi in bound marketing.


Inbound marketing adalah pendekatan marketing yang fokus untuk menarik konsumen melalui konten dan interaksi yang relevan dan solutif. Dalam in bound marketing, konsumen justru tergerak dengan senang hati untuk membeli produk karena mereka menyukai konten iklan yang mereka tonton.




Nah, kabar baiknya In bound marketing bisa digunakan oleh bisnis skala kecil dan memungkinkan untuk aplikasikan melalui social media lho!


Bagi kamu yang ingin mencoba membuat konten social media dengan pendekatan in bound marketing, simak materi berikut yang disampaikan oleh Istafiana Candarini (Owner & Director at Kami Idea) dalam kelas Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris



1. DEFINE GOALS

Setiap konten yang kita buat harus memiliki goals, tentunya juga harus in line dengan roadmap bisnis yang telah kita buat sebelumnya. Umumnya ada 4 goals yang bisa kamu pakai untuk setiap konten yang dibuat, yakni attention, interest, desire, dan action.


Contoh:

Attention: Membuat konten OOTD karena konten ini relevan dan menarik bagi semua orang


Interest: Konten OOTD dibuat 15 detik agar untuk mempertahankan minat audiens menonton hingga akhir

Desire: Menggunakan fashion influencer sebagai model iklan dalam konten, agar audiens berpikir baju yang mereka beli akan membuatnya stylish dan modis seperti fashion influencer tersebut.


Action: Menyelipkan kalimat ajakan untuk membeli produk agar audies tergerak untuk segera melakukan pembayaran.


2. DEFINE TARGET AUDIENCES

Setelah menentukan goals yang ingin dicapai dari konten yang kamu buat, inilah saatnya untuk mengetahui target audiensmu. Tahap ini dilakukan agar konten yang kamu buat semakin relevan terhadap audiensmu.


Semakin relevan konten yang dibuat, maka akan semakin besar engagement kontenmu. Kamu bisa menentukan target audiens berdasarkan dua aspek:

  1. Aspek umum: umur, lokasi, pendapatan rata-rata, pekerjaan/profesi, minat

  2. Aspek khusus: fashion behaviours & needs, perilaku membeli produk, media yang sering digunakan

Perbedaan yang mendasar ialah, aspek umum digunakan untuk mengetahui target audiens secara garis besar, sedangkan aspek khusus digunakan untuk mengetahui target audiens lebih rinci dan bisa digunakan sebagai acuan membuat konten yang spesifik. Contoh: konten giveaway dengan hadiah baju yang bisa digunakan ibu menyusui


3. TARGET BUYING STAGES


Saat memutuskan untuk membeli produk, seorang calon konsumen akan mengalami 7 tahap buying stages. Kamu bisa membuat elemen-elemen konten yang menyasar setiap tahap tersebut. Berikut contohnya:


a. Problem Recognition

Pada tahap ini konsumen berusaha mencari produk yang bisa memecahkan masalah mereka. Untuk itu siapkan elemen konten berupa produk yang memiliki fitur sesuai dengan keinginan konsumen


Contoh: bagi konsumen yang mencari kemeja anti kusut, tampilkanlah produk kerudung yang bisa rapih tanpa perlu disetrika


b. Information Search

Pada tahap ini konsumen yang tertarik dengan produkmu akan mencari review di internet. Disinilah kita harus memastikan setiap konten yang dibuat menggunakan SEO dan SEM. Agar konsumen bisa dengan mudah menemukan review produk kita di internet


c. Evaluation Alternatives

Pada tahap ini kita bisa melakukan evaluasi dan membuat alternatif jenis-jenis konten lainnya untuk semakin meyakinkan konsumen. It could be an email series, blog post, video, or infographic. Sehingga konsumen bisa mendapatkan touch point dari berbagai channel.


d. Purchase decision

Pada tahap ini konsumen akan menentukan pembelian produk. Kamu bisa menggunakan influencer sebagai model dari konten iklan produkmu agar konsumen mereka semakin tergerak.


Gunakanlah model iklan yang bisa mencerminkan benefit saat menggunakan produkmu. Contoh: Bila kamu menjual skincare pencerah , gunakanlah model iklan seorang artis wanita berkulit cerah. Agar konsumen berpikir bahwa dia akan memiliki kulit secerah artis tersebut ketika menggunakan produk skincaremu


e. Purchase

Pada tahap ini konsumen telah berhasil membeli produkmu. Nah, kamu bisa membuat konten berupa proses packing barang agar konsumen yang telah membeli semakin antusias dan senang menunggu produkmu datang. Tentunya konsumen yang senang akan loyal menggunakan produkmu.


f. After purchase

Setelah konsumen membeli produkmu, itu adalah saat dimana konsumen bisa memberikan testimoni. Di tahap ini kamu bisa memberikan discount for next purchase untuk meningkatkan loyalty konsumen. Selain itu kamu bisa meminta testimoni mereka sebagai bahan konten marketingmu.



4. FIND CONTENT SWEET SPOT

Setiap konten yang kamu buat haruslah relevan dengan masalah audiens, untuk itu lah gunakan story telling yang mampu mengkomunikasikan brandmu dengan baik sekaligus menyajikan materi konten yang sesuai dengan keinginan konsumen


5. EDITORIAL PLAN

Sekarang saatnya kamu membuat rencana editorial untuk seluruh konten-konten yang ingin kamu produksi. Editorial plan ini memuat jadwal konten yang akan diposting, jenis konten, hingga channel media yang akan kamu gunakan untuk memposting konten tersebut.


6. CONTENT CREATION

Memasuki tahap ini, yang akan kamu lakukan ialah mulai memproduksi konten. Pada tahap ini pastikan kamu memproduksi seluruh konten dengan tone, style , dan guideline yang serupa. Umumnya kamu memerlukan 6 anggota tim untuk mengerjakan pembuatan konten:

  1. Content Strategist

  2. Social Media Strategist

  3. Media & Digital PR

  4. SEO & Website

  5. Paid Media

  6. Creative Team

Setelah memiliki 6 anggota tim tersebut, lanjutlah untuk membuat content yang menarik. Berikut tips yang bisa kamu terapkan dalam membuat konten:


7. MEASUREMENT AND TESTING

Di tahap ini kamu melakukan evaluasi atas semua konten yang telah dibuat. Pada proses evaluasi ini pastikan juga kamu menelaah aspek-aspek yang bisa terukur dalam angka. Berikut contoh evaluasi yang bisa kamu lakukan:


Notes For Stellars!


Itu dia Stellars proses content creating dengan metode inbound marketing yang bisa kamu lakukan. Ingatlah bahwa setiap konten yang kamu buat tentu perlu waktu untuk perform.


Tidak masalah bila konten pertamamu memiliki engagement yang kurang bagus. Cari tahu apa penyebabnya, dan ubahlah stategimu untuk pembuatan konten selanjutnya ya. Kamu bisa melakukan perubahan pada story telling, style, atau media channel yang digunakan untuk men-upload konten. Keep on trying Stellars!



Ingin belajar materi lainnya? Ikuti Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris


Kamu bisa belajar SEMUA HAL TENTANG BISNIS. Mulai dari mengembangkan produk, marketing, keuangan, hingga leadership.


EKSKLUSIF HARGA SPESIAL

RP. 85.000/kelas

Dapatkan harga spesial ini di

KLIK TOMBOL DI BAWAH

 

Kenalan dengan Lecturer Materi ini yuk!


Istafiana Candarini adalah Owner & Director Kami Idea. Sebuah brand fashion modest wear asli Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2009. Salah satu kunci kesuksesan Kami Idea bertahan selama lebih dari 10 tahun di industri fashion, ialah dikarenakan Istafiania dan tim terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan market.


Kami Idea rutin memberikan pendekatan yang unik untuk memproduksi konten mereka, sehingga Kami Idea selalu tampil stand out diantara brand fashion lain yang masih menggunakan pendekatan mainstream dalam memproduksi konten-kontennya.


(GG)







198 views0 comments
bottom of page