top of page
  • Writer's picturestellarw

Mana lebih profit? Endorse Mega Influencer atau Micro Influencer?

Updated: Dec 24, 2021

Channel marketing melalui endorse influencer semakin hari semakin marak dipilih. Menurut riset Linqia, tingkat penggunaan influencer sebagai channel marketing di tahun 2017 telah mencapai 86% loh.


Lalu influencer manakah yang lebih baik untuk kamu endorse? Simak berikut ini poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum men-endorse:


MEGA INFLUENCER BELUM TENTU LEBIH WORTH IT DI-ENDORSE


Bagi Stellars yang telah berbisnis pasti mengenal apa itu selebgram. Yup, julukan ini adalah sebutan bagi para Macro & Mega Influencer di Instagram yang telah memiliki followers lebih dari 500 ribu.


Namun, dengan jumlah followers sebanyak itu, belum tentu mereka cocok dipilih menjadi channel marketing bisnismu.


Semakin banyak followers yang dimiliki oleh seorang influencer, semakin kecil pula engagement rate yang dihasilkan oleh akun media sosial mereka, bila dibandingkan dengan Nano & Micro Influencer.


Hal ini dikarenakan followers dari Macro & Mega Influencer sangatlah banyak, sehingga karakteristik audiens-nya cenderung variatif dan tidak selalu relevan dengan konten yang diunggah oleh influencer tersebut.


Nah, karena kontennya belum tentu selalu relevan, dikhawatirkan produk yang kamu promosikan lewat influencer tersebut akan memiliki conversion rate yang rendah.


Tapi bagi kamu yang sedang meningkatkan brand awareness, Micro Influencer & Mega Influencer sangatlah cocok untuk dipilih sebagai channel marketing. Kedua jenis influencer ini memiliki jangkauan tayang yang luas sehingga bisa memperkenalkan produkmu ke banyak audiens dari berbagai kalangan sekaligus.


ENDORSE VIA INSTAGRAM STORY = BUANG-BUANG BUDGET MARKETING


Beberapa pebisnis memilih menabung uang lebih banyak agar bisa meng-endorse Macro & Mega Influencer. Namun karena rate harga yang mahal, para pebisnis cenderung untuk memilih endorse lewat slot Instagram Story.


Akibatnya isi instagram story dari influencer tersebut akan dipenuhi banyak sekali produk jualan. Instagram Story yang terlalu banyak akan mengakibatkan audiens jenuh untuk melihat hingga akhir. Bisa jadi, produkmu malah luput untuk dilihat audiens.


Selain itu, durasi Instagram Story yang sangat singkat mengakibatkan influencer harus melakukan hard selling. Sayang sekali bila keunikan produkmu tidak bisa diceritakan dengan menarik.


Bila kamu ingin mempromosikan produk dengan teknik story telling, maka pilihlah slot endorse via Instagram Feeds atau Video. Dengan begitu, produkmu akan memiliki spotlight yang lebih besar dan influencer bisa berkreasi lebih banyak untuk mempromosikan produkmu.


PUNYA BUDGET, ENDORSE 1 ORANG MEGA INFLUENCER ATAU 100 MICRO INFLUENCER?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut kamu bisa mempertimbangkan dua hal penting berikut: kualitas konten yang dihasilkan & hubungan mendalam antara followers dengan influencer yang kamu pilih.

Influencer yang memiliki hubungan mendalam dengan followersnya tentu akan memiliki banyak followers loyal.


Hal ini dikarenakan influencer tersebut telah menghasilkan konten-konten yang menarik, konten yang bisa membuat para followers merasa dekat, serta konten konten review berdasarkan honest opinion.



Influencer yang memiliki hubungan mendalam dengan followersnya tentu akan memiliki banyak followers loyal. Hal ini dikarenakan influencer tersebut telah menghasilkan konten-konten yang menarik, konten yang bisa membuat para followers merasa dekat, serta konten konten review berdasarkan honest opinion.


Tidak masalah jika kamu memilih menghabiskan budget marketing untuk endorse 1 Mega Influencer atau 100 Micro Influencer. Yang penting, influencer tersebut memiliki persona baik di mata followersnya serta mampu memproduksi konten berkualitas tinggi.


Hindari memilih influencer yang memiliki personal branding tidak jelas. Pilihlah influencer yang rutin berinteraksi dengan para followersnya, entah itu influencer yang memiliki sifat humoris atau influencer yang rutin membagikan kesehariannya.


Selain itu, hindari juga para influencer yang jarang memproduksi konten organik. Pilihlah influencer yang mampu mengemas produkmu menjadi konten promosi yang engaging dengan story telling ciamik. Sehingga produkmu bisa dipromosikan seakan-akan dari sudut pandang seorang konsumen, bukan hasil endorse. (GG)


212 views0 comments
bottom of page