top of page
  • Writer's picturestellarw

Jangan Sampai Boncos! Ketahui Jenis dan Pentingnya Pembukuan untuk Bisnismu


Stellars, kamu punya bisnis atau sedang berencana untuk membuat bisnis? Sudah memiliki sistem pembukuan belum? Yuk, simak artikel ini untuk belajar bareng mengenai pembukuan untuk bisnis kecil!


Apa itu pembukuan?


Pembukuan atau dikenal juga dengan istilah bookkeeping terkadang sering kali dianggap sama dengan akuntansi. Padahal, keduanya berbeda. Pembukuan merupakan proses pencatatan harian dan pelaporan informasi keuangan, setiap transaksi dan aktivitas keuangan harian harus dicatat; inilah proses pembukuan. Sedangkan, akuntansi adalah proses penggunaan data-data tersebut untuk menetapkan posisi keuangan bisnis dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan terkait pengelolaan keuangan.


Kenapa pembukuan itu penting?


Setelah memahami definisi dari pembukuan serta perbedaannya dengan akuntansi, mari berkenalan dengan fungsi dari pembukuan.


Pada umumnya, pembukuan memiliki beberapa fungsi untuk keberlangsungan sebuah bisnis. Pertama, bookkeeping membantu kamu untuk melacak pembayaran, pendapatan, pembelian, dan penjualan. Dengan berjalannya proses pembukuan, kamu tidak kesulitan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis. Selanjutnya, pembukuan bisa merangkum catatan pendapatan, pengeluaran, dan bentuk-bentuk transaksi lainnya dengan rutin.


Tanggung jawab seorang staf keuangan (bookkeeper)


Seseorang yang bekerja untuk pembukuan adalah bookkeeper atau staf keuangan. Sebenarnya, setiap staf keuangan di bisnis yang berbeda akan memiliki tanggung jawab yang beragam, tapi tetap ada yang sama.


Lantas, apa saja tanggung jawab seorang staf keuangan?


Berdasarkan artikel Forbes, secara umum tanggung jawab mereka adalah sebagai berikut:

  • Membuat akun-akun yang berbeda

  • Menjaga catatan transaksi keuangan dengan melakukan pemindahbukuan dan memverifikasi

  • Menetapkan kebijakan dan prosedur pembukuan

  • Mengembangkan sistem untuk menjelaskan transaksi keuangan dengan menyajikan bagan akun (chart of accounts).

  • Menjaga akun pembantu dengan melakukan pemindahbukuan, memverifikasi, dan mengalokasi transaksi.

  • Rekonsiliasi akun untuk memastikan saldo transaksi bank dan catatan bisnis

  • Menjaga buku besar agar terus seimbang

  • Menyiapkan neraca saldo untuk para akuntan

  • Menyiapkan laporan keuangan dengan mengoleksi, menganalisis, dan merangkum akuntansi untuk informasi

  • Memastikan kepatuhan laporan keuangan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku

  • Memonitor varians (mengukur profitabilitas dan biaya) untuk anggaran selanjutnya

  • Memberikan saran untuk manajemen terkait kebutuhan kepatuhan (compliance)

  • Mengasistensi aktivitas keuangan seperti menjalankan penggajian (payroll) dan membuat tagihan (invoice)


Bentuk-bentuk tanggung jawab yang telah dipaparkan di atas ini adalah tanggung jawab yang kerap dilakukan oleh seorang staf keuangan, tapi tidak menutup kemungkinan kamu memiliki kebutuhan yang berbeda untuk dikerjakan oleh staf keuangan di bisnis kamu.


Periode Pembukuan


Periode akuntansi memengaruhi sistem pembukuan untuk membuka dan menutup pembukuan. Analisis riwayat keuangan serta pajak juga akan berkaitan dengan periode akuntansi bisnis. Banyak negara, termasuk di Indonesia, memulai periode akuntansi pada 1 April hingga menutupnya pada 31 Maret.


Setiap perusahaan atau bisnis bisa memiliki kebijakan masing-masing terkait periode akuntansi, ada yang tahunan, triwulan, atau bulanan. Untuk laporan keuangan atau pembukuan, bisa mengikuti periode akuntansi atau periode tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan.


Apa Bisnis Kecil Membutuhkan Pembukuan?


Jawaban singkatnya, YA! Semua jenis bisnis, baik kecil, menengah, maupun besar membutuhkan pembukuan. Ketika awal merintis bisnis, mungkin tim kamu masih sangat kecil atau hanya ada kamu seorang. Sehingga, kamu pikir kamu tidak bisa mengerjakan pembukuan sebab kamu melakukan hal-hal lainnya untuk membangun bisnis. Tapi, jangan lupa ya, Stellars, pembukuan harus dilakukan sejak awal kamu merintis bisnis!


Kenapa sih? Tadi, di atas sudah dijelaskan secara umum ya untuk fungsi-fungsi umum dari adanya pembukuan, sekarang Stellar Women akan menjabarkan pentingnya pembukuan untuk bisnis kecil.


1. Pembukuan mengatur informasi khususnya mengenai keuangan


Dengan kamu mencatat semua aktivitas terkait keuangan bisnis, maka informasi keuangan bisnis kamu tidak tercecer dan lengkap. Data keuangan terkumpul di satu catatan sehingga menjadi lebih mudah untuk kamu memahami kesehatan keuangan bisnis serta untuk menganalisis keuangan bisnis kamu.


2. Pembukuan akan sangat membantu kamu saat pembayaran pajak


Sebab semua aktivitas keuangan dicatat saat pembukuan, informasi-informasi ini akan kamu butuhkan ketika membayar pajak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.


3. Pembukuan berguna untuk menyusun anggaran (budgeting)


Dengan pembukuan yang detail, kamu bisa melihat aliran keuangan bisnis. Sehingga, kamu bisa mengalokasikan sumber-sumber daya yang kamu miliki untuk kamu sesuaikan dengan kebutuhan peluncuran produk atau proyek-proyek bisnis lainnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis.


4. Pembukuan mempersiapkan pengambilan keputusan yang lebih baik


Jika pembukuan dilakukan dengan runut, kamu bisa menganalisis kesehatan bisnis kamu. Dengan demikian, kamu bisa mengambil keputusan menyoal operasional dan pertumbuhan bisnis dengan lebih baik.


5. Pembukuan mengakomodasi kamu untuk melacak keuntungan


Bisa dikatakan semua bisnis ingin mendapatkan keuntungan (profit), mustahil jika seorang pengusaha ingin ada kerugian dan tidak mendapatkan profit dalam bisnisnya. Oleh sebab itu, kamu membutuhkan pembukuan untuk bisa mengkaji kemajuan serta keuntungan bisnismu dari waktu ke waktu.


Jenis-jenis Pembukuan


Terdapat beberapa jenis pembukuan yang perlu kamu terapkan dalam keseharian perjalanan bisnismu, yaitu sebagai berikut:


1. Buku Pengeluaran


Dalam melakukan bisnis, pasti akan ada pengeluaran, tidak menutup kemungkinan kalau pengeluaran terjadi setiap hari. Pengeluaran bisa nominal kecil, sedang, ataupun besar. Semua harus kamu catat dalam buku pengeluaran.

2. Buku Pemasukan


Tidak hanya pengeluaran, pemasukan pun perlu ada rekaman catatan dalam bentuk buku pemasukan. Dengan mencatat seluruh pemasukan, kamu bisa tahu pendapatan bisnismu.


3. Buku Aliran Kas


Dalam perusahaan ada beberapa aset untuk menentukan likuiditas perusahaan dan kas adalah salah satu bentuk aset. Buku aliran kas perlu dicatat sebagai laporan keuangan dan pembukuan dengan teliti dan sesuai dengan kenyataan.

4. Buku Catatan Persediaan


Rekaman terkait persediaan tidak boleh tidak ada, ketika stok bertambah atau berkurang harus dicatat.


5. Buku Inventaris Barang


Seluruh aset atau barang yang dibeli oleh bisnis kamu harus dicatat dalam buku inventaris barang.


6. Buku Laba atau Rugi


Pencatatan unsur-unsur pendapatan dan beban yang terjadi pada periode berjalan, agar kamu mengetahui laba atau rugi yang diperoleh dari perusahaan dengan cepat sebelum laporan keuangan jadi atau menerbitkannya.


Jadi, bisa disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian yang krusial dalam setiap bisnis, baik bisnis kecil, menengah, pun besar. Bisnis kecil tidak berarti tidak membutuhkan pembukuan sebab dengan tidak adanya pembukuan kamu justru akan kelimpungan dalam pengambilan keputusan soal bisnis, mengecek profit, serta menganalisis kesehatan bisnis. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, daftar mentorship 1-on-1 untuk mendiskusikan tentang pembukuan dengan business expert di www.stellarw.com/mentorship.



Sumber:









BACA JUGA:



MUST WATCH VIDEO!

STELLAR X MICROSOFT: SUCCESS KIT FOR YOUR BUSINESS

 

Ingin lihat konten lain dari Stellar Women yang gak kalah menarik?

KLIK TOMBOL DI BAWAH INI YAA!





41 views0 comments
bottom of page