top of page
Writer's picturestellarw

Tips Membiasakan Diri Untuk Berpikir Kritis

Updated: Oct 13, 2021




Berpikir kritis adalah ungkapan yang ampuh membuat remaja gugup dan blank seketika. Namun, setelah memasuki perguruan tinggi dan beranjak dewasa, kita mulai pelan-pelan menyadari pentingnya berpikir lebih kritis agar ide-ide kita makin berkembang. Kita sadar kalau berpikir kritis membantu kita untuk melihat dan lebih memahami dunia. Masa kini yang serba tech-y membuat kemampuan berpikir kritis menjadi lebih penting dan lebih sulit daripada sebelumnya. Well, nggak perlu bingung lagi karena Stellar merangkum tips-tips yang mudah untuk membantumu membiasakan diri berpikir kritis.


Step #1 - “Why?”

“Mengapa” adalah pertanyaan inti dari berpikir kritis. Critical thinkers akan bertanya mengapa, - mengapa harus bekerja sama dengan orang/perusahaan itu? Mengapa ia bisa menyimpulkan demikian? Dimana aku bisa mendapat informasi ini? Bagaimana membuat tagline ini bermakna dan enak didengar? - dari sini kita bisa lihat kalau “Mengapa” bisa berasal dari berbagai pertanyaan lainnya.

Bukan berarti kita jadi anak kecil yang selalu bertanya "Mengapa?" setiap kali seseorang menyatakan sesuatu. Tetapi dengan melibatkan mereka dalam percakapan, memperhatikan sendiri, dan mempertimbangkan cerita dibalik pernyataan, kamu bisa memahami lebih dalam tentang suatu hal.


Step #2 - Read

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan mempelajari lebih dalam tentang orang lain, tempat, budaya, dan periode tertentu. Kamu bisa melakukan ini dengan berkeliling dunia, tetapi nggak setiap waktu kita bisa travelling. Easier way?Read. A lot. Coba untuk membaca konten online yang kredibel atau buku. Kamu juga bisa membaca buku dari penulis yang memiliki pendapat yang berbeda denganmu secara politis, teologis, filosofis, ilmiah, atau sekedar berbeda gaya penyampaian. Semakin banyak kamu membaca, semakin banyak kamu belajar.




Step #3 - Forget Multitasking

Kemajuan teknologi memudahkan kita untuk melakukan banyak tugas. Well, sebetulnya multitasking membuatmu keluar dari zona fokus dan mencegahmu berpikir serius saat melakukan sesuatu. Ini adalah kebalikan dari apa yang dibutuhkan untuk berpikir kritis. Untuk menjadi kritis, kamu harus benar-benar hadir dalam tugas apapun yang kamu lakukan.

Tapi jika kamu bisa menangani tugas-tugas dan tetap memberikan waktu dan pemikiran yang mendalam untuk masing-masing tugas, that’s great too.


Step #4 - Spend Time Observing

Jika kamu sedang menghadapi masalah, perlu mendapatkan ide baru, atau melihat sesuatu yang menarik minatmu, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah observasi. Sangat mudah untuk membiarkan asumsi dan pengalaman masa lalu kita mendominasi pertimbangan dalam mengambil keputusan.Coba deh untuk meluangkan waktu mengamati situasi. Kalau kamu cepat menilai atau bertindak berdasarkan pengalamanmu bisa jadi lebih cepat, tetapi observasi akan memberimu gambaran yang lebih jelas tentang apa yang sedang kamu hadapi.



Step #5 - Think

Menyempatkan waktu untuk nggak ngapa-ngapain selain berpikir adalah salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk melibatkan dan memperkuat keterampilan berpikir kritis. Duduk untuk refleksi dan merenung seperti bukan cara yang produktif. Tapi begitulah ide-ide hebat lahir. Beberapa orang cukup beruntung untuk mendapatkan ide cemerlang saat mereka sedang mengerjakan sesuatu, tetapi banyak juga yang membutuhkan ketenangan, kesendirian, dan waktu untuk berpikir.


Think critically. Live effectively.

Berpikir kritis mungkin bukan solusi untuk semua masalah yang kamu hadapi, tetapi ini adalah kebiasaan yang baik untuk dilakukan. Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk berpikir kritis, semakin efektif kita untuk berinovasi, mengatur, berkomunikasi, dan belajar. And that’s good for everyone.

Kommentare


bottom of page